Dulu hari hari terasa sangat berwarna setelah aku bertemu
kamu. Setiap hari selalu tergambar senyum riang di wajahku dan wajahmu. Kita
selalu bersama dan bersama. Takpernah kurasakan sedih saat bersamamu. Kapanpun
kita selalu berbagi, baik suka maupun duka. Perlahan semua itu mulai
menghilang, entah apa yang terjadi saat itu.
Bukan
kamu yang menghilang, tapi aku. Aku yang meninggalkanmu sampai sampai kamu
berpaling dariku. Sebenarnya aku takmau pisah dari kamu. Aku terpaksa. Itu
garagara aku bertemu Dia. Dia memaksaku untuk meninggalkanmu, aku berhutang
budi padanya.
Aku
takut. Aku takut kehilanganmu. Aku sangat menyayangimu. Kamupun juga
menyayangiku. Tapi aku harus berbuat apa.
Hari
demi hari, waktu ke waktu kujalani tanpa hadirmu. Hanya dengannya, bukan dirimu
lagi. Mengapa cinta kita harus terpisah seperti ini? Ini gak adil.
Di
setiap langkahku dengannya, selalu terpikirkan tentang dirimu. Terlalu banyak
momen-momen indah bersamamu. Semakin dalam aku mengingatnya, semakin aku jatuh.
Dia
berbeda dengan dirimu. Dia takbisa buat hatiku nyaman. Cuma kamu yang bisa. Aku
tahu perasaanmu, karena perasaan kita sama. Kita saling mencinta. Aku percaya,
cinta kita akan selalu abadi walau raga kita terpisah.
Seandainya
kita bisa dipertemukan kembali untuk menjalin kasih. Tapi itu khayalan semu,
tidak akan terjadi. Semua hanya menjadi sebuah kenangan manis dari cinta abadi
kita berdua~